Sabtu, 01 Desember 2012

Bedanya Bekam dan Terapi Lintah


KOMPAS.com -  Terapi lintah pada dasarnya mirip dengan terapi bekam. Kelebihan utama dari lintah adalah adanya zat Hirudin yang bermanfaat sebagai zat anti koagulan yang berfungsi melancarkan aliran darah yang tersumbat.
Terapi dilakukan dengan menempelkan lintah pada titik-titik akupuntur yang berhubungan dengan penyakit pasien. Lintah yang digunakan untuk pengobatan adalah jenis Hirudinaria Manillensis yang banyak dikenal sebagai lintah kerbau atau lintah rawa yang tersebar di wilayah Asia Tenggara. Sedang untuk wilayah Eropa yang digunakan adalah lintah jenis Hirudo Medicinalis.
Lintah adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga merupakan hermaprodit.
Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis. Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, larva serangga, dan lain-lain.
Kini pengobatan modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah. Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan anestesi/bius.
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai dilupakan orang.
Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990 dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi dan pembedahan.
Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan) atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
Metode penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada lukanya selama beberapa minggu.
Lintah pun digunakan sebagai salah satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
Lintah telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil.
alam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml sampai dengan kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung penisilin.
Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
Banyak juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam, kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
Pengobatan terapi lintah semakin banyak  dikunjungi warga, disamping ada yang sekedar ingin tahu ada pula yang sudah merasakan khasiatnya. Biaya nya pun relatif terjangkau.

Nah Anda juga ingin mencoba terapi  lintah ini ? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar