KOMPAS.com - Terapi lintah pada dasarnya mirip
dengan terapi bekam. Kelebihan utama dari lintah adalah adanya zat
Hirudin yang bermanfaat sebagai zat anti koagulan yang berfungsi
melancarkan aliran darah yang tersumbat.
Terapi dilakukan dengan
menempelkan lintah pada titik-titik akupuntur yang berhubungan dengan
penyakit pasien. Lintah yang digunakan untuk pengobatan adalah jenis
Hirudinaria Manillensis yang banyak dikenal sebagai lintah kerbau atau
lintah rawa yang tersebar di wilayah Asia Tenggara. Sedang untuk wilayah
Eropa yang digunakan adalah lintah jenis Hirudo Medicinalis.
Lintah
adalah hewan dari kelompok filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat
jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti
halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum. Seperti cacing
tanah, lintah juga merupakan hermaprodit.
Lintah jenis Hirudo medicinalis yang berasal dari Eropa telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi)
secara medis. Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan
predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti
cacing, siput, larva serangga, dan lain-lain.
Kini pengobatan
modern mulai melirik terapi pengobatan dengan mempergunakan lintah.
Meski binatang penghisap darah ini sering dibenci orang, akan tetapi air
liurnya sangat bermanfaat. Karena banyak terkandung antikoagulan (anti
pembekuan darah). Juga zat-zat lain seperti : penisilin, anti radang dan
anestesi/bius.
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo
Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, namun sejak berkembangnya
dunia medis kedokteran di abad 19, perlahan terapi lintah mulai
dilupakan orang.
Terapi ini kembali digunakan pada awal 1990
dimana dalam sebuah riset medis dengan terapi lintah berhasil
membuktikan bahwa terapi ini dapat menyembuhkan tumor tanpa kemoterapi
dan pembedahan.
Riset yang dilakukan di Eropa juga membuktikan
bahwa terapi lintah yang dilakukan dengan pengobatan medis (obat-obatan)
atau Herbal dapat meningkatkan efektifitas obat.
Metode
penyembuhan dengan lintah merupakan cara yang tersisa dari abad
pertengahan yang lampau. Pada masa itu pasien yang mengalami masalah
pada sendi lutut akan merasa lebih baik setelah menempelkan lintah pada
lukanya selama beberapa minggu.
Lintah pun digunakan sebagai salah
satu penyembuh serba guna. Hewan ini bisa dimanfaatkan oleh penderita
skizofrenia maupun depresi, juga untuk merangsang mata, mengempiskan
lidah bengkak, dan meringankan sakit usus buntu serta pendarahan.
Lintah
telah diakui sebagai penolong manusia. Di kerongkongan tempat isapannya
terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100
gigi kecil.
alam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah
sebanyak 15 ml sampai dengan kuota yang cukup untuk hidupnya selama
setengah tahun. Air ludahnya pun mengandung zat aktif yang
sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Antara lain yaitu zat putih telur
hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah dan mengandung
penisilin.
Lintah mengeluarkan semacam liur (zat hirudin) yang
bercampur dengan darah dan membawanya ke seluruh tubuh. Kemudian
sirkulasi darah menjadi lancar. Sehingga tubuh terasa bugar.
Banyak
juga ibu rumah tangga dan gadis remaja menggunakan sedot lintah untuk
terapi kecantikan. Terutama untuk menyembuhkan jerawat, flek hitam,
kerut wajah. Sehingga kulit wajah menjadi bersih dan tetap kencang.
Pengobatan
terapi lintah semakin banyak dikunjungi warga,
disamping ada yang sekedar ingin tahu ada pula yang sudah merasakan
khasiatnya. Biaya nya pun relatif terjangkau.
Nah Anda juga ingin mencoba terapi lintah ini ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar